Jumat, 16 November 2012

sejarah perkembangan psikologi



Gagasan formal tentang perilaku dan pikiran dalam budaya barat dimulai oleh filsof-filsof Yunani klasik dan dilanjutkan sampai saat ini sebagai bagian dari filsafat. Psikologi sebagai daerah yang terpisah dari studi filsafat 100 tahun yang lalu. Kesuksesan metode eksperimen dalam ilmu fisik mendorong beberapa ahli filsafat untuk berfikir bahwa pikiran dan perilaku dapat dipelajari dengan metode ilmiah. Di tahun 1879, laboratorium psikologi pertama dibangun di Leipzig oleh ahli filsafat-filsafat Jerman, Wilhelm Wundt (1832-1920). Laboratorium psikologi resmi pertama di Amerika Serikat didirikan oleh Universitas Jonhs Hopkins pada tahun 1883, dan dalam beberapa tahun hampir semua universitas mempunyai laboratorium psikologi dan departemen psikologi. Meski masih dalam bagian filsafat, spirit psikologi sebagai suatu lapangan studi baru yang terpisah, dikembangkan di tahun akhir dari abad ke-19.

James, Wundt, dan ahli psikologi lain pada waktu itu mempelajari pikiran. Mereka melakukakan percobaan untuk menemukan hukum-hukum yang menghubungkan kejadian-kejadian dalam dunia fisik ke pengalaman mental seseorang tentang kejadian-kejadian itu, mereka mempelajari perhatian, atau proses yang menyebabkan kita sadar tentang kejadian-kejadian di luar dan bukan dengan kejadian yang lain, dan mereka melakukan banyak percobaan dalam bidang khayalan, memory, pikiran, dan emosi.

Pada dekade pertama di abad ke-21, para ahli psikologi sampai pada pandangan yang sangat berbeda dalam hal sifat pikiran dan cara terbaik untuk mempelajari hal itu. Pada saat itu muncul pertanyaan mendasar: apa yang seharusnya dipelajari psikologi. Haruskah psikologi mempelajari pikiran, haruskah mempelajari perilaku, atau mempelajari keduanya, pikiran dan perilaku?. Perbedaan pengaruh ahli-ahli psikologi menyebabkan perbedaan dalam sudut pandang dalam memandang pikiran dan subjek materi yang sesuai bagi psikologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar